Tuesday, February 8, 2011

Tikus itu pecah terlindas di depan mataku

Pukul 12 siang waktu setempat (lebay)
Kelaparan setelah mengikuti kuliah perdana yang molor hampir 2 jam tadi, aku ditemani Maya memutuskan untuk mengisi perut di tempat makan dekat BNI Unlam.

Kuliah Perdana
Hebat banget kuliah perdana, pesertanya membeludak dan lebih banyak daripada perkiraan. Ruangan yang diperkirakan akan cukup untuk menampung semua mahasiswa yang datang ternyata tidak dapat menampung setengah dari jumlah mahasiswa yang datang.

Sampai disana tergeletaklah itu bangkai tikus gendut yang sepertinya mati karena diracun di parkiran nya. Sempat memperhatikan sebentar (terutama Maya yang rasa keingintahuannya dan kelakuannya benar-benar ajaib, ia memandangi bangkai tikus itu, mori buto phal kkeut kkaji, sementara aku sudah ngacir duluan karena geli.) tikus itu matinya tidak wajar, kaki tangannya kaku menjulur keatas badannya bengkak dan sepertinya bisa dibikin berdiri dengan pose Jerry tikus.

Jerry


Setelah menyelesaikan segala urusan disana, beli makanan sate + batagor untuk dibawa pulang. Kami dengan langkah ringan kembali ke parkiran, aku membayangkan akan mengisi perut dengan santai di depan televisi.

Ketika sepeda motor sudah dinyalakan, dan tinggal memutarnya agar bisa keluar dari parkiran, sebuah avanza putih melintas di depan kami, dengan penasaran aku memperhatikan bangkai tikus tadi dan ban belakang mobil itu dengan seksama, takut jika mobil itu akan melindasnya.

Benar dugaanku, ban belakang mobil tadi melindas bangkai itu tanpa ampun, diikuti dengan bunyi CRACK yang membahana di seluruh parkiran. Aku terpana, berteriak kencang, merinding, menutup wajah dengan jaket. Merinding membayangkan bagaimana bentuk akhir tikus itu setelah dilindas ban mobil tadi.

Maya juga terkejut, tapi karena dia adalah Maya, maka reaksinya adalah: Memperhatikan kembali bentuk akhir tikus itu dengan seksama dan kemudian dengan sadis menceritakannya kembali padaku.

Ususnya terburai, banyak cairan merah keluar dari bagian kepalanya, dan sepertinya itu adalah bagian otak dari tikus itu. Berdasarkan bunyi keras yang kita dengar tadi, sepertinya semua tulang di bagian tubuhnya sudah remuk, dan sekarang badan tikus itu sudah gepeng karena terlindas mobil berat tadi.

Alhasil, lenyap sudah selera makanku, merinding badanku, kepala pusing karena terlalu banyak membayangkan jikalau yang terlindas tadi adalah seorang manusia. Kata Maya, kalau manusia, pasti suara tulang remuknya akan lebih keras lagi, dan yang pasti bukan mobil yang melindasnya, tapi truk besar. Glek. Aku membayangkannya saja sudah lemas. Si Maya dengan santainya memandangi dan mengamati kembali itu bangkai. Anak manusia yang satu itu benar-benar ajaib. Bayangkan saja, tontonan favoritnya adalah Saw Series dan Final Destination Series. Hiyyyy~~~

Benar-benar hari pertama kulah yang menjjikkan.. ><

1 comment: